Ancaman Ekonomi RI di 2025: Badai Ekonomi Sempurna yang Mengancam
Pada 2025, Indonesia diperkirakan akan menghadapi badai ekonomi yang berat, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor global dan kebijakan domestik. Ekonom Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS, menyebutkan bahwa Indonesia akan mengalami perfect storm atau badai sempurna yang akan mengganggu pertumbuhan ekonomi negara.
Perang Dagang dan Geopolitik yang Mempengaruhi Ekspor Badai Ekonomi
Salah satu faktor utama yang memengaruhi ekonomi Indonesia adalah dampak perang dagang yang meluas, bukan hanya antara AS dan China, tetapi juga antara AS dengan negara lain seperti Kanada. Selain itu, ketegangan geopolitik semakin mempengaruhi pasar global, yang mengakibatkan penurunan permintaan terhadap komoditas ekspor Indonesia. Bhima memperkirakan bahwa harga komoditas ekspor akan tetap rendah pada kuartal pertama 2025, sehingga ekspor dan investasi diperkirakan akan mengalami kesulitan untuk menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kebijakan Fiskal yang Membebani Rakyat Kecil
Selain masalah eksternal, kebijakan fiskal yang agresif juga turut memperburuk kondisi ekonomi. Pemerintah Indonesia berencana mengenakan PPN 12% yang akan langsung mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Ditambah dengan kebijakan lainnya seperti Tapera dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Bhima menilai bahwa konsumsi rumah tangga akan melemah. “Jika konsumsi rumah tangga tumbuh di bawah 5%, ekonomi domestik akan kesulitan menjaga pertumbuhan,” ujar Bhima. Hal ini berpotensi memperburuk proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan hanya akan berada di kisaran 4,7% hingga 4,95% pada kuartal pertama 2025.
Prediksi Bank Indonesia dan Tantangan Fiskal 2025
Bank Indonesia (BI) memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,8% hingga 5,6% pada 2025, sedikit lebih baik dibandingkan dengan prediksi 2024 yang berkisar antara 4,7% hingga 5,5%. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia adalah kebijakan fiskal yang diambil oleh pemerintah. “Semua bergantung pada pemerintah, apakah mau menjaga daya beli atau mengorbankan daya beli demi menjalankan program pemerintah,” jelas Bhima.
Krisis Global yang Mengancam Badai Ekonomi Indonesia
Tidak hanya faktor domestik, ekonomi global yang melambat juga memberi dampak besar bagi Indonesia. BI memperkirakan bahwa ekonomi global hanya akan tumbuh sebesar 3,1% pada 2025, sedikit menurun dari tahun sebelumnya. Krisis politik yang melanda beberapa negara besar juga memicu ketidakpastian ekonomi. Di Prancis, mosi tidak percaya memaksa pemerintah untuk mundur, sementara Jerman diprediksi hanya akan mengalami pertumbuhan sebesar 0,3%. Hal ini tentu akan berdampak pada pasar ekspor Indonesia, yang terhubung erat dengan perekonomian Eropa.
Dampak Konflik dan Kebijakan Perdagangan AS
Tidak hanya itu, kebijakan perdagangan AS di bawah Donald Trump, yang berencana menaikkan tarif impor untuk barang-barang dari China, Kanada, dan Meksiko, turut membayangi sektor perdagangan Indonesia. Dengan ketegangan yang terus meningkat, terutama di Timur Tengah antara Israel dan Palestina, ketidakpastian global semakin memperburuk prospek ekonomi Indonesia.
Menghadapi Masa Depan yang Penuh Ketidakpastian
Dengan berbagai tantangan yang datang dari luar dan dalam negeri, Indonesia harus siap menghadapi badai ekonomi yang datang pada 2025. Jika tidak ada langkah nyata untuk mengatasi kebijakan fiskal yang merugikan rakyat dan menanggulangi dampak global yang semakin memburuk, Indonesia bisa kesulitan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif.