
Imlek adalah salah satu perayaan terbesar di dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan ini dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia
Makna Perayaan Imlek
Imlek adalah simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dalam bahasa Mandarin, “Imlek” atau “Nian” berarti “tahun baru,” dan biasanya jatuh pada hari pertama bulan pertama kalender Tionghoa, yang berbeda dari kalender Masehi. Perayaan ini dikenal dengan berbagai tradisi, seperti pemberian angpao, makan bersama keluarga, serta dekorasi dengan warna merah yang melambangkan keberuntungan.
Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia
Perayaan Imlek pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh para pendatang Tionghoa yang telah tinggal di Nusantara sejak abad ke-7. Pada masa itu, perayaan Imlek dipengaruhi oleh ajaran agama dan kepercayaan Tionghoa, seperti Konfusianisme, Taoisme, dan Buddha. Namun, sejak adanya kebijakan pemerintah pada era Orde Baru, Imlek sempat dilarang dan tidak diperbolehkan dirayakan secara terbuka pada tahun 1967 hingga 1998.
Tradisi Imlek yang Dikenal di Indonesia
Beberapa tradisi yang dikenal luas selama perayaan Imlek di Indonesia meliputi pemberian angpao (amplop merah berisi uang), makan hidangan khas Imlek seperti kue keranjang, mie panjang umur, dan ayam rebus. Angpao sendiri memiliki makna memberikan keberuntungan kepada penerima, khususnya anak-anak dan mereka yang belum menikah.